Setelah kita memahami tentang Cara Menanam Cabe Rawit Dalam Pot, selanjutnya kita akan belajar Cara Merawat Cabe Rawit Dalam Pot. Pemeliharaan tanaman cabe rawit dalam pot
meliputi penyiraman, pemupukan, pemasangan ajir, perempelan, dan penyingan.
Dengan tata laksana pemeliharaan yang baik, tanaman cabe rawit akan tumbuh
subur dan sehat. Dengan demikian, daya dan usia produksinya akan tinggi, bisa
mencapai tahunan.
Penyiraman
Tanaman cabe rawit sangat memerlukan air dalam
masa pertumbuhan dan produksi. Oleh karena itu, lahan tanaman perlu dijaga
jangan sampai kekeringan. Jadi, sebaiknya tanaman disiram 1-2 kali sehari ,
pagi sebelum pukul 09.00 dan sore sesudah pukul 15.00. penyiraman bisa di
lakukan dengan gembor atau disemprot dengan slang plastik jika menggunakan
fasilitas pompa air listrik. Siramkan air sampai media tanaman kuyup dan basah
merata.
Pemupukan
Tujuan pemupukan adalah menyediakan unsur hara
yang cukup sesuai kebutuhan tanaman. Karena media tanam dalam pot sangat
terbatas kuantitasnya, kuantitasnya harus betul-betul terjaga. Pada fase pertumbuhan,
seperti halnya tanaman lain tanaman cabe memerlukan suplai unsur nitrogen (N).
Setelah berkembang dewasa dan menjelang masa produktif berbunga dan berbuah,
diperlikan tambahan unsur fosfor (P) dan kalium (K).
Ada dua jenis pupuk yang kita kenal, yakni
pupuk alami (organik) dan pupuk buatan (anorganik). Keduanya dapat di gunakan
untuk memupuk cabe dalam pot. Pupuk organik bersifat alamiah dan tidak
mengandung unsur kimia sehingga lebih ramah lingkungan.
Pupuk organik umumnya mengandung nutrisi lengkap,
baik unsur makro maupun unsur mikro. Keduanya sangat dibutuhkan untuk menunjang
kehidupan tanaman. Unsur hara makro merupkan nutrisi yang di butuhkan tanaman dalam jumlah banyak,
seperti , N, P, K, S, Mg, dan Ca. Sementara, unsur hara mikro merupakan nutrisi
yang di butuhkan tanaman dalam jumlah kecil sekali, seperti Fe, Mn, Zn, Cu, Mo,
dan B. Oleh karena mengandung nutrisi lengkap, pupuk organik sangat baik untuk
memperbaiki kondisi tanah.
Pupuk buatan kebanyakan hanya mengandung unsur
hara makro, kecuali disebutkan sebagai pupuk lengkap. Pupuk yang termasuk pupuk
anorganik antara lain pupuk urea (sumber nitrogen), pupuk TSP (sumber fosfor),
dan KCI (sumber kalium). Pupuk anorganik bisa diberikan dalam bentuk pupuk
tunggal atau majemuk (NPK).
Pupuk yang kami gunakan untuk tanaman cabe
rawit dalam pot adalah pupuk organik cair dan pupuk daun anorganik. Pupuk
organik cair sebelum digunakan diencerkan terlebih dahulu dengan air. Dosis
pengeceran berkisar antara 1-5 ml per liter air, tergantung tingkat kesuburan
media tanam. Semakin tidak subur medianya, semakin tinggi dosis campuran
pupuknya.
Hal ini dapat dilihat dari hasil pemupukan.
Jika dipupuk dengan dosis 2 ml pupuk organik cair dalam setiap liter air sudah
menunjukkan pertumbuhan tanaman yang optimal, berarti dosisnya sudah tepat.
Namun, jika tanaman cabe pertumbuhannya lambat atau malah kerdil, berarti
dosisnya terlalu encer, perlu dipekatkan.
Pada masa awal pertumbuhannya, tanaman cabe
memerlukan pertumbuhan daun yang optimal. Untuk itu, tanaman perlu disemprot
dengan pupuk daun yang mengandung unsur N tinggi. Unsur N (nitrogen) berfungsi
memacupertumbuhan daun dan batang, disamping membantu pembentukan akar. Selain
itu, dapat juga digunakan pupuk nitrogen berupa ZA yang dilarutkan dengan air.
Takarannya 1 gram per liter air, disiramkan pada media tanam.
Menjelang fase produktif, yakni pada umur
sekitar 70 hari, tanaman cabe rawit perlu diberi pupuk P dan K. Dalam hal ini
dapat digunakan pupuk majemuk NPK yang diencerkan dengan konsentrasi 1-2 g pupuk
dilarutkan dalam 1 liter air. Siramkan pupuk pada media tanam.
Pupuk juga dapat diberikan lewat daun. Pupuk
daun dapat dilarutkan dengan air, dengan konsentrasi 1-2 cc per liter air atau
sesuai kebutuhan. Semprotkan pupuk daun ini dibagian bawah daun agar lebih
efektif karena nutrisinya bisa langsung di serap oleh stomata (mata daun) yang
terdapat pada daun bagian bawah. Berikan pupuk daun ini pada pagi atau sore
hari, setiap 1-2 minggu atau di sesuaikan dengan kebutuhan tanaman.
Selain pupuk berbentuk kristal, dapat
digunakan pupuk cair organik maupun anorganik. Pupuk organik cair lebih
fleksibel penggunaannya, dapat berfungsi sebagai pupuk daun maupun pupuk akar.
Pemupukannya pun dapat dilakukan 2 kali sehari atau 2 minggu sekali, tergantung
kebutuhan, karena dampak negatifnya terhadap tanaman hampir tidak ada.
Kelemahan pemupukan lewat daun adalah daya serap daun terhadap unsur hara
sangat terbatas. Karena itu, pemupukan daun harus dilakukan sesering mungkin.
Memasang Turus
Batang tanaman cabe rawit kurang kokoh untuk
menyangga percabangan,daun, serta buah yang lebat. Maka dari itu, tanaman cabe
rawit memerlukan turus (ajir) demi memperkokoh batangnya. Tancapkan turus pada
media tanam dalam pot pada awal penanaman. Ajir dapat menggunakan bilah bambu setinggi
100 cm dengan lebar 3-4 cm.ajir juga dapat dipasang ketika tanaman sudah besar
dan dirasa tidak cukup kuat berdiri tegak. Namun, penancapan ajir harus
hati-hati kerana dapat merusak akar tanaman. Jika tanaman cabe yang kita tanam
ternyata cukup kokoh, ajir tidak mutlak diperlukan.
Menyiangi
Rumput atau tumbuhan liar yang muncul pada
media tanam dalam pot perlu disiangi secara rutin. Jika dibiarkan, gulma
tersebut akan menyerap makanan yang seharusnya hanya untuk kebutuhan tanaman
cabe rawit kita. Akibatnya, tanaman cabe dapat terganggu karena berebut makanan
dengan gulma.
Memangkas
Pemangkasan dilakukan terhadap tunas samping
yang muncul pada batang tanaman sebelum fase pembungaan. Tujuan utama
pemangkasan tunas adalah agar tanaman cabe dalam pot dapat berproduksi secara
optimal. Selain itu, perempelan juga berfungsi untuk memperindah bentuk tanaman
sehingga lebih asri.
Pemangkasan tunas samping dilakukan 2-3 kali
hingga terbentuk percabangan utama, ditandai dengan munculnya bunga pertama.
Pemangkasan dapat dilakukan langsung dengan tangan atau gunting yang tajam.
Selain tunas samping, pemangkasan dilakukan pula terhadap daun-daun di bawah
cabang utama, daun kuning, atau daun yang terserang hama/penyakit yang parah.
Menempatkan Tanaman
Tanaman cabe rawit dalam pot, selain dipetik hasilnya,
dapat pula ditata untuk mempercantik suasana seputar rumah. Jadi, penempatannya
sebaiknya diselaraskan dengan kondisi lingkungan rumah kita. Misalnya,
diletakkan berjajar sejalur dengan tembok pembatas. Atau dapat juga diletakkan
berderet dikiri kanan jalan menuju ruang tamu. Tetapi yang perlu diinggat, pot
tanaman cabe harus ditempatkan di wilayah yang memperoleh sinar matahari yang
memadai sehingga pertumbuhan tanaman tidak terganggu.
No comments:
Post a Comment