Saturday, 23 May 2015

Cara Merawat Cabe Rawit Dalam Pot





Setelah kita memahami tentang Cara Menanam Cabe Rawit Dalam Pot, selanjutnya kita akan belajar Cara Merawat Cabe Rawit Dalam Pot. Pemeliharaan tanaman cabe rawit dalam pot meliputi penyiraman, pemupukan, pemasangan ajir, perempelan, dan penyingan. Dengan tata laksana pemeliharaan yang baik, tanaman cabe rawit akan tumbuh subur dan sehat. Dengan demikian, daya dan usia produksinya akan tinggi, bisa mencapai tahunan.
Penyiraman
Tanaman cabe rawit sangat memerlukan air dalam masa pertumbuhan dan produksi. Oleh karena itu, lahan tanaman perlu dijaga jangan sampai kekeringan. Jadi, sebaiknya tanaman disiram 1-2 kali sehari , pagi sebelum pukul 09.00 dan sore sesudah pukul 15.00. penyiraman bisa di lakukan dengan gembor atau disemprot dengan slang plastik jika menggunakan fasilitas pompa air listrik. Siramkan air sampai media tanaman kuyup dan basah merata.
Pemupukan
Tujuan pemupukan adalah menyediakan unsur hara yang cukup sesuai kebutuhan tanaman. Karena media tanam dalam pot sangat terbatas kuantitasnya, kuantitasnya harus betul-betul terjaga. Pada fase pertumbuhan, seperti halnya tanaman lain tanaman cabe memerlukan suplai unsur nitrogen (N). Setelah berkembang dewasa dan menjelang masa produktif berbunga dan berbuah, diperlikan tambahan unsur fosfor (P) dan kalium (K).
Ada dua jenis pupuk yang kita kenal, yakni pupuk alami (organik) dan pupuk buatan (anorganik). Keduanya dapat di gunakan untuk memupuk cabe dalam pot. Pupuk organik bersifat alamiah dan tidak mengandung unsur kimia sehingga lebih ramah lingkungan.
Pupuk organik umumnya mengandung nutrisi lengkap, baik unsur makro maupun unsur mikro. Keduanya sangat dibutuhkan untuk menunjang kehidupan tanaman. Unsur hara makro merupkan nutrisi  yang di butuhkan tanaman dalam jumlah banyak, seperti , N, P, K, S, Mg, dan Ca. Sementara, unsur hara mikro merupakan nutrisi yang di butuhkan tanaman dalam jumlah kecil sekali, seperti Fe, Mn, Zn, Cu, Mo, dan B. Oleh karena mengandung nutrisi lengkap, pupuk organik sangat baik untuk memperbaiki kondisi tanah.
Pupuk buatan kebanyakan hanya mengandung unsur hara makro, kecuali disebutkan sebagai pupuk lengkap. Pupuk yang termasuk pupuk anorganik antara lain pupuk urea (sumber nitrogen), pupuk TSP (sumber fosfor), dan KCI (sumber kalium). Pupuk anorganik bisa diberikan dalam bentuk pupuk tunggal atau majemuk (NPK).
Pupuk yang kami gunakan untuk tanaman cabe rawit dalam pot adalah pupuk organik cair dan pupuk daun anorganik. Pupuk organik cair sebelum digunakan diencerkan terlebih dahulu dengan air. Dosis pengeceran berkisar antara 1-5 ml per liter air, tergantung tingkat kesuburan media tanam. Semakin tidak subur medianya, semakin tinggi dosis campuran pupuknya.
Hal ini dapat dilihat dari hasil pemupukan. Jika dipupuk dengan dosis 2 ml pupuk organik cair dalam setiap liter air sudah menunjukkan pertumbuhan tanaman yang optimal, berarti dosisnya sudah tepat. Namun, jika tanaman cabe pertumbuhannya lambat atau malah kerdil, berarti dosisnya terlalu encer, perlu dipekatkan.
Pada masa awal pertumbuhannya, tanaman cabe memerlukan pertumbuhan daun yang optimal. Untuk itu, tanaman perlu disemprot dengan pupuk daun yang mengandung unsur N tinggi. Unsur N (nitrogen) berfungsi memacupertumbuhan daun dan batang, disamping membantu pembentukan akar. Selain itu, dapat juga digunakan pupuk nitrogen berupa ZA yang dilarutkan dengan air. Takarannya 1 gram per liter air, disiramkan pada media tanam.
Menjelang fase produktif, yakni pada umur sekitar 70 hari, tanaman cabe rawit perlu diberi pupuk P dan K. Dalam hal ini dapat digunakan pupuk majemuk NPK yang diencerkan dengan konsentrasi 1-2 g pupuk dilarutkan dalam 1 liter air. Siramkan pupuk pada media tanam.
Pupuk juga dapat diberikan lewat daun. Pupuk daun dapat dilarutkan dengan air, dengan konsentrasi 1-2 cc per liter air atau sesuai kebutuhan. Semprotkan pupuk daun ini dibagian bawah daun agar lebih efektif karena nutrisinya bisa langsung di serap oleh stomata (mata daun) yang terdapat pada daun bagian bawah. Berikan pupuk daun ini pada pagi atau sore hari, setiap 1-2 minggu atau di sesuaikan dengan kebutuhan tanaman.
Selain pupuk berbentuk kristal, dapat digunakan pupuk cair organik maupun anorganik. Pupuk organik cair lebih fleksibel penggunaannya, dapat berfungsi sebagai pupuk daun maupun pupuk akar. Pemupukannya pun dapat dilakukan 2 kali sehari atau 2 minggu sekali, tergantung kebutuhan, karena dampak negatifnya terhadap tanaman hampir tidak ada. Kelemahan pemupukan lewat daun adalah daya serap daun terhadap unsur hara sangat terbatas. Karena itu, pemupukan daun harus dilakukan sesering mungkin.
Memasang Turus
Batang tanaman cabe rawit kurang kokoh untuk menyangga percabangan,daun, serta buah yang lebat. Maka dari itu, tanaman cabe rawit memerlukan turus (ajir) demi memperkokoh batangnya. Tancapkan turus pada media tanam dalam pot pada awal penanaman. Ajir dapat menggunakan bilah bambu setinggi 100 cm dengan lebar 3-4 cm.ajir juga dapat dipasang ketika tanaman sudah besar dan dirasa tidak cukup kuat berdiri tegak. Namun, penancapan ajir harus hati-hati kerana dapat merusak akar tanaman. Jika tanaman cabe yang kita tanam ternyata cukup kokoh, ajir tidak mutlak diperlukan.
Menyiangi   
Rumput atau tumbuhan liar yang muncul pada media tanam dalam pot perlu disiangi secara rutin. Jika dibiarkan, gulma tersebut akan menyerap makanan yang seharusnya hanya untuk kebutuhan tanaman cabe rawit kita. Akibatnya, tanaman cabe dapat terganggu karena berebut makanan dengan gulma.
Memangkas  
Pemangkasan dilakukan terhadap tunas samping yang muncul pada batang tanaman sebelum fase pembungaan. Tujuan utama pemangkasan tunas adalah agar tanaman cabe dalam pot dapat berproduksi secara optimal. Selain itu, perempelan juga berfungsi untuk memperindah bentuk tanaman sehingga lebih asri.
Pemangkasan tunas samping dilakukan 2-3 kali hingga terbentuk percabangan utama, ditandai dengan munculnya bunga pertama. Pemangkasan dapat dilakukan langsung dengan tangan atau gunting yang tajam. Selain tunas samping, pemangkasan dilakukan pula terhadap daun-daun di bawah cabang utama, daun kuning, atau daun yang terserang hama/penyakit yang parah.
Menempatkan Tanaman
Tanaman cabe rawit dalam pot, selain dipetik hasilnya, dapat pula ditata untuk mempercantik suasana seputar rumah. Jadi, penempatannya sebaiknya diselaraskan dengan kondisi lingkungan rumah kita. Misalnya, diletakkan berjajar sejalur dengan tembok pembatas. Atau dapat juga diletakkan berderet dikiri kanan jalan menuju ruang tamu. Tetapi yang perlu diinggat, pot tanaman cabe harus ditempatkan di wilayah yang memperoleh sinar matahari yang memadai sehingga pertumbuhan tanaman tidak terganggu.

No comments:

Post a Comment