Sama halnya dengan Hama Pada Tanaman Dalam Pot, Penyakit Pada Tanaman Dalam Pot juga merupakan hal yang paling tidak di
sukai oleh petani rumahan. Ada baiknya kita mengenal penyakit yang menyerang
tanaman kita terlebih dahulu, agar kita dapat menanganinya dengan baik.
Tanaman dikategorikan sakit jiak mengalami
perubahan pada sebagian organ atau seluruh tanaman. Misalnya, tanaman yang
biasanya segar tiba-tiba menjadi layu,atau daun dan bunganya banyak yang
rontok, daunnya kerdil atau bebercak-bercak, dan sebagainya.
Jenis Dan Penyebab Penyakit
Penyebab sakit bermacam-macam, di antaranya
karena cendawan, virus, bakteri, kekurangan air, kekurangan atau kelebihan
sinar matahari, kekurangan atau kelebihan unsur hara, dan sebagainya. Penyakit
tanaman bisa bersifat lokal atau menyebar ke seluruh bagian tanaman (penyakit
sistemik).
Beberapa penyakit yang sering menimpa tanaman
cabai rawit adalah busuk buah, layu, bercak daun, atau penyakit fisiologis.
Berikut jenis-jenis penyakit yang sering menyerang tanaman dalam pot, dan cara
penanganannya.
Bercak Daun
Penyakit bercak daun disebabkan oleh cendawan cercospora capsici. Tanaman yanag
terserang tanaman ini akan di tumbuhi bercak-bercak bulat kecil pada daunnya.
Bercak berwarna abu-abu tua itu lama-kelamaan akan membesar. Akibat
selanjutnya, daun akan menguning dan akhirnya bisa jadi gugur.
Pada musim hujan penyakit ini bisa berkembang
lebih cepat. Tanaman yang terserang
bercak daun produksi buahnya akan menurun. Serangan yang lebih parah
akan mengakibatkan kematian.
Langkah awal untuk mencegah bercak daun adalah
menanam bibit yang sehat. Selain itu juga membersihkan lingkungan hidup
tanaman, menyiangi gulma, dan mengatur jarak antar tanaman. Jika terlanjur
terjadi serangan, pangkas daun yang terserang lalu bakar. Jika serangan cukup
parah, semprotkan fungisida sesuai dosis yang di anjurkan.
Busuk Daun
Penyakit ini sering juga disebutpenyakit
patik. Penyebabnya adalah cendawan phitophthora sp atau fusarium sp. Gejala
serangan diawali dengan membusuknya daun yang berada dekat permukaan tanah.
Gejala ini akan menjalar ke ranting hingga pucuk. Cendawan ini juga menyerang
bunga dan buah. Akibatnya, produksi cabai akan turun, bahkan serangan berat
dapat mematikan tanaman.
Langkah awal pengendalian adalah mensterilkan
benih dengan merendamnyadalam air hangat selama 1 jam. Selin itu juga
memperbaiki sanitasi lingkungan dan mengatur jarak peletakan pot. Jika serangan
telah terjadi, pangkas dan bakar bagian tanaman yang terserang penyakit. Pengendalian
secara kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan fungisida sesuai dosis yang
di anjurkan.
Busuk Buah
Penyebab penyakitbusuk buah adalah cendawan
collectotrichum capsici. Penyakit ini juga di sebut patek atau antraknose.
Serangan lebih sering terjadi pada musim hujan. Bagian utama yang diserang
adalah buah, mengakibatkan buah busuk.
Gejala serangan mula-mula terdapat bercak tak
beraturan pada buah. Bercak ini agak terbenam dan berair. Busuk akan melabar
dan kemudian muncul bisul-bisul hitam. Buah yang terkena serangan beratakan
mengerut.
Untuk mencegahnya, pilih bibit yang sehat.
Sebelum disemai, rendam benih dalam larutan fungisida selama 6 jam atau dalam
air hangat bersuhu sekitar 55 derajat celcius selama 1 jam. Membersihkan
lingkungan tumbuh tanaman juga harus selalu dilakukan. Jika tanaman terlanjur
terserang berat, musnahkan agar tidak menulari tanaman lain. Pengendalian
secara kimiawi dilakukan dengan penyemprotan fungisida.
Layu Bakteri
Penyakit layu bakteri disebabkan oleh bakteri
pseudomonas solanacearum E.F. Smith. Layu bakteri merupakan penyakit pembuluh
pengangkut air. Penyakit ini menyerang pembuluh pangangkut air pada tanaman.
Akibatnya, bakteri akan memenuhipembuluh tersebut sehingga jalannya air akan
terhambat. Kaerana air tidak sampai ke daun akhirnya terjadi kelayuan. Itulah
sebabnya penyakit ini di sebut layu bekteri. Penyebaran penyakit ini dapat
melalui benih, bibit tanaman yang sakit, air, nematoda, serangga, pupuk kandang
atau kompos, maupun alat pertanian.
Gejala awalnya, terjadi kelayuan mendadak pada
pucuk dan daun-daun muda. Kelayuan ini akan segera merembet ke daun tua, bahkan
sempai ke seluruh bagian tanaman. Akhirnya, tanaman yangterserang akan mati
layu. Serangan hebat terjadi bila suhu dan kelembaban udara tinggi, apalagi
media tanam becek.
Serangan layu bakteri dapat diditeksi dengan
cara memotongbatang tanaman yang terkena penyakit. Penampang potongan tersebut
akan tampak berwarna cokelat dan bila dipijat atau dimasukkan kedalam air akan
mengeluarkan lendir putih kotor yang berisi jutaan bakteri. Akan tetapi, bila
saat direndam tidak mengeluarkan air, berarti tanaman tersebut bukan terserang
penyakit layu bakteri, melainkan layu cendawan fusarium.
Untuk mencegah terjadinya serangan, gunakan
biji yang bebas penyakit. Sebelum ditanam, rendam benih atau bibit dalam
larutan bakterisida, dengan konsentrasi sepertiga dari dosis anjuran. Lama
perendaman kira-kira 15 menit. Gunakan campuran media tanam yang benar dengan
sistem drainase yang baik sehingga tidak becek. Jika terjadi serangan, segara
cabut tanaman yang sakit dan musnahkan untuk mencegah penularan. Semprot
tanaman yang belum tampak sakit dengan larutan bakterisida bada batangnya.
Penyakit Virus
Penyakit ini disebut juga penyakit mosaik.
Penyebabnya adalah virus. Virus ini biasa menyerang tanaman seperti, mentimun,
kentang, tembakau, cabai, dan tomat. Penularan terjadi melalui biji yang
tercemar vurus, alat-alat kerja, akar tanaman yang tercemar, manusia, maupun
seranggga penular (vektor).
Gejala umum yang tampak antara lain
pertumbuhan tanaman terhambat, ukuran daun mengecil, daun berbelang-belang
hijau tua dan hijau muda, serta tepinya bergelombang.
Cara pengendaliannya, bersihkan tanaman liar
di sekitar tanaman. Gunakan biji yang bebas virus dengan merendamnya dalam
larutan 10% natrium fosfat selama 20 menit. Jika sudah terjadi serangan, cabut
tanaman yang terserang lalu bakar. Membasmi serangga vektor bisa dilakukan
dengan menyemprotkan insektisida.
Penyakit
Fisiologis
Penyakit fisioligis bukan disebabkan oleh cendawan,
bakteri, maupun virus melainkan oleh situasi dan keadaan lingkungan hidup
tanaman yang kurang memenuhi syarat. Karena hidup dalam pot acap kali tanaman
kekurangan unsur hara tertentu. Hal ini mengakibatkan hidup tanaman tidak
normal.
Sebagai contoh, kekurangan unsur nitrogen pada
fase pertumbuhan akan mengakibatkan tanaman terhambat pertumbuhannya. Pada fase
pembuahan, jika tanaman kekurangan unsur P dan K, pembungaan dan pembuahan
tidak terjadi sebagaimana mestinya.
Kekurangan air mengakibatkan tanaman layu.
Namun, bila air berlebihan sampai pada bagian media tanaman teratas akan
mengancam kehidupan tanaman pula. Akar tanaman akan busuk karena tidak ada
ruang untuk bernafas dan akibatnya tanaman akan mati.
Kekurangan sinar matahari akan mengakibatkan
perubahan warna daun. Daun yang semula berwarna hijau cerah berubah menjadi
kuning, hujau redup, atau hijau pucat. Perubahan warna ini karena kurang
berfungsinya klorofil. Namun, jika intensitas sinar matahari berlebihan dapat
mengakibatkan buah terbakar.
Cara pengendaliannya, isilah pot dengan ramuan
media tanam yang tepat. Artinya, kandungan unsur hara didalamnya memenuhi
kebutuhan hidup tanaman dan cukup remah sehingga drainasenya lancar. Perbaikan
kondisi media tanam dapat dilakukan dengan dikocor larutan pupuk organik cair
konsentrasi rendah secara rutin. Pemberian pupuk daun harus di sesuaikan dengan
kondisi tanaman.
Pembuatan lubang pot harus sesuai sehingga
tanaman tidak mudah kekurangan air dan tersedia ruang bernafas yang memadai.
Jika panas terlalu terik, lakukan penyiraman ekstra agar tanaman tidak layu
kekurangan air. Penempatan pot harus memperhitungkan intensitas cahaya
matahari, jangan di letakkan ditempat yang terlindung sepanjang hari.
Sebaiknya, paling tidak tanaman mendapatkan terpaan sinar matahari pagi
langsung.
No comments:
Post a Comment